Kurang lebih 200 tahun yang lalu,seorang ahli tata negara Athena benama Phocion menunggu dengan jemu,sementara tukang cukurnya sedang memberi ulasan tentang keadaan sekitar politik Athena,kepada seorang langganan yang sedang di cukurnya.Akhirnya si tukang cukur berpaling kepada Phocion dan berkata"secara apa janggut anda ingin di pangkas?"Phocion menjawab"Dengan diam".
Jawaban yang sederhana ini,sering di kutip dalam kesusastraan agung dunia.
Kami adalah korban dari salah satu komplotan pelawan siam,karena tanpa diam,tak mungkin ada kehidupan spiritual.Kita terlibat sehari-hari pada kebisingan mobil,kereta api kapal terbang,tv,radio,di samping itu juga obrolan dan celoteh anak-anak dan banyak pembicaraan yang tak berguna dari orang-orang dewasa.
aku kenal orang-orang dari carmelit,yang telah melewatkan tahun-tahunnya di dalam suasana hening yang mutlak.Ketika mereka kembali mendengar manusia bicara,mereka heran bahwa begitu banyak dari pembicaraan mereka yang kurang berisi.
Jika kita ingin mencapai Tuhan,ciptakanlah keheningan di sekitarmu.Matikanlah penggangu-penggangu ketenangan yang banyak itu.Masuklah ke kamarmu,atau ajarilah anak-anak untuk diam pada waktu-waktu tertentu.
Tetapi keheningan bukanlah keseluruhan diam.Seegala jeritan manusia dalam kesakitan,semua tangisan dari orang-orang menderita,semua tangisan dari kegembiraan yang sunguh,diskusi-diskusi yang paling mengasikan,sejumlah khotbah dan kebenaran ilmiah terpancang dalam keheningan yang mengelilingi.Di atas ini kita akan mendengarkan,seperti YESUS waktu IA melewatkan sepanjang malam dalam doa di gunung yang sunyi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top