Ketika
Yesus ditangkap, Thomas kehilangan keberaniannya. Ia melarikan diri
bersama para rasul yang lain. Hatinya hancur oleh rasa duka atas
wafatnya Kristus yang dikasihinya. Kemudian, pada hari Minggu Paskah,
Yesus menampakkan diri kepada para rasul-Nya setelah Ia bangkit dari
antara orang mati. Waktu itu Thomas tidak bersama mereka. Begitu ia
datang, para rasul yang lain menceritakan padanya dengan penuh sukacita,
“Kami telah melihat Tuhan!” Mereka pikir Thomas akan ikut bergembira
bersama mereka. Tetapi, Thomas tidak percaya. “Sebelum aku melihat bekas
paku pada tangan-Nya,” demikian katanya, “dan sebelum aku mencucukkan
jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam
lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”
Delapan
hari kemudian, Yesus kembali menampakkan diri kepada para rasul. Kali
ini, Thomas juga ada bersama mereka. Yesus memanggilnya dan memintanya
untuk mencucukkan jarinya ke dalam luka di tangan-Nya dan luka di
lambung-Nya. St. Thomas yang malang! Ia jatuh tersungkur di kaki Gurunya
sambil berseru, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kemudian kata Yesus, “Karena
engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang
tidak melihat, namun percaya.”
Sesudah
hari raya Pentakosta, Thomas menjadi kuat serta teguh dalam iman dan
kepercayaannya kepada Yesus. Menurut tradisi, St. Thomas pergi
mewartakan Injil hingga ke India. Setelah mempertobatkan banyak orang,
ia wafat sebagai martir di sana.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Yoh 1:1)
“disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
0 komentar:
Posting Komentar