Umat
menyayangi Uskup Nicholas. Ia tinggal di sebuah rumah kecil yang
sederhana. Ia sendiri pun hidup bersahaja. Ia mulai mengunjungi umat di
keuskupannya. Pertama-tama, ia pergi kepada keluarga-keluarga yang
paling miskin. Ia berbincang dengan mereka dan membantu mereka dalam
kebutuhan-kebutuhan mereka. Ia memberkati rumah-rumah mereka. Umat amat
bersyukur dan berterimakasih.
Pada
tahun 1426, Uskup Nicholas diangkat menjadi kardinal. Ia dikenal
bijaksana dan memiliki kehidupan rohani yang mendalam. Dua orang paus,
Paus Martin V dan Paus Eugene IV, meminta nasehatnya mengenai
masalah-masalah penting Gereja. Beato Nicholas juga mendorong umat untuk
selalu belajar. Ia sendiri menulis beberapa buah buku. Kardinal Nicholas wafat,
sementara ia dalam suatu kunjungan ke Siena, Italia. Paus Eugene IV
menginstruksikan agar jenazahnya dibawa kembali ke Bologna. Bapa Suci
sendiri ikut ambil bagian dalam Misa Pemakaman dan menghantarnya ke
liang lahat. Beato Nicholas wafat pada tahun 1443.
Pada
hari ini kita diundang untuk merefleksikan secara lebih mendalam
bagaimana Tuhan menghendaki kita melewatkan hidup kita. Adakah kita
mengamalkan hidup yang berpusat pada Tuhan? Jika demikian, marilah kita
mengangkat pujian dan memuliakan nama-Nya.
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
0 komentar:
Posting Komentar