Maria
Rosa Yulia Billiart dilahirkan di Belgia pada tahun 1751. Pamannya,
seorang guru desa, mengajarinya membaca dan menulis. Yulia terutama
senang sekali belajar katekismus (pelajaran agama). Ketika usianya baru
tujuh tahun, ia sudah menerangkan kebenaran iman kepada anak-anak kecil
lainnya. Ketika orangtuanya jatuh miskin, Yulia bekerja keras untuk
membantu menopang keluarganya. Ia bahkan ikut pergi menuai hasil
panenan. Namun demikian, ia selalu menyisihkan waktu untuk berdoa,
mengunjungi mereka yang sakit, dan mengajarkan katekese.
Ketika
Yulia masih seorang wanita muda, ia menderita sakit parah yang
menyebabkannya lumpuh total. St. Yulia tidak lagi dapat bekerja, tetapi
ia mempersembahkan doa-doanya kepada Tuhan agar banyak orang dapat
menemukan kebahagiaan sejati bersama-Nya. Yulia merasa jauh lebih akrab
dengan Tuhan daripada sebelumnya. Ia tetap mengajarkan katekese dari
pembaringannya.
Yulia
seorang yang penuh dengan Roh Kudus. Banyak orang datang kepadanya
untuk meminta nasehat sebab ia dapat membantu mereka mendekatkan diri
kepada Yesus dan mengamalkan iman mereka dengan penuh cinta. Ia
mendorong semua orang untuk menerima Komuni Kudus sesering mungkin.
Kasih Yulia kepada Tuhan membangkitkan semangat banyak wanita muda.
Mereka rela mengorbankan waktu serta kekayaan mereka untuk karya amal
kasih. Dengan Yulia sebagai pemimpin, mereka membentuk Kongregasi
Suster-suster dari Notre Dame de Namur.
Suatu
ketika, seorang imam mengadakan misi di kota di mana Yulia tinggal. Ia
meminta Yulia untuk melakukan novena bersamanya bagi suatu intensi yang
dirahasiakan olehnya. Setelah lima hari, yaitu pada Hari Raya Hati Yesus
Yang Mahakudus, imam berkata: “Moeder, jika anda memiliki iman, majulah
satu langkah demi menghormati Hati Yesus Yang Mahakudus.” Moeder
Billiart, yang telah lumpuh selama duapuluh dua tahun, berdiri dan
disembuhkan!
St.
Yulia menghabiskan sisa hidupnya untuk mempersiapkan para gadis yang
hendak menjadi biarawati. Ia mengurus kongregasinya. Ia banyak menderita
oleh karena mereka yang tidak mengerti karyanya, namun St. Yulia
senantiasa mengandalkan Tuhan. Kata-kata kesukaannya ialah: “Betapa
baiknya Allah yang baik itu.” Tuhan meyakinkan Yulia bahwa suatu hari
kelak, kongregasi religiusnya akan berkembang menjadi amat besar. Dan
itulah yang terjadi. Meskipun St. Yulia telah wafat pada tanggal 8 April
1816, saat ini ada banyak suster dari kongregasi St. Yulia yang
tersebar di seluruh dunia. Moeder Yulia dinyatakan kudus oleh Paus
Paulus VI pada tahun 1969.
“Betapa baiknya Allah yang baik itu.” ~ St. Yulia Billiart
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
0 komentar:
Posting Komentar